Di Pessel, Banjir Sungai Batang Pelangai Gadang Ancam Keselamatan Dua Sekolah

2011
Banjir Sungai Batang Pelangai Gadang
Tim Dinas PSDA Sumbar saat meninjau sungai Batang Pelangai Gadang yang sudah sangat dekat dengan bangunan sekolah

JURNAL SUMBAR | Balaiselasa Pessel — Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Barat diminta lebih fokus menormalisasi sungai Batang Pelangai Gadang di Balaiselasa, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupetan Pesisir Selatan. Pasalnya, kini ada dua unit sekolah yang terancam dihantam banjir, tapi belum ditangani.

“Jarak bangunan sekolah SD Negeri 22 Pelangai Gadang dan SMA Negeri 1 Ranah Pesisir kini sudah sangat dekat dengan bibir sungai,” sebut Isap, masyarakat setempat kepada Jurnal Sumbar, Rabu (24/5) di sela peninjauan Tim Dinas PSDA Sumbar di lokasi terbannya tebing sungai Batang Pelangai Gadang tersebut. “Setiap kali banjir, tebing sungai ini terban, dan kini sudah mengancam keselamatan kedua sekolah ini,” tambahnya.

Kepada Tim Dinas PSDA Sumbar, Isap bersama belasan masyarakat Kampung Limau Sundai Nagari Pelangai Gadang meminta supaya lanjutan normalisasi sungai tersebut diperioritaskan untuk penyelamatan kedua sekolah tersebut. “Jangan tunggu hancur dulu baru diperbaiki,” tegas Isap.

Menanggapi permintaan masyarakat tersebut, Rahmad Yuhendra, ST, MT, KPA Sungai Wilayah Selatan, Bidang Sungai, Pantai dan Konservasi, Dinas PSDA Provinsi Sumbar yang didampingi Bakri Rantoso, ST, MT, PPTK Wilayah Sungai Selatan I mengatakan, pihaknya akan melaporkan kondisi tersebut kepada Kepala Dinas PSDS Sumbar melalui Kepala Bidang-nya untuk segera ditangani.

“Kondisi ini memang harus menjadi skala perioritas untuk segera ditangani,” sebut Rahmad Yuhendra kepada Jurnal Sumbar. “Kita akan berupaya memasukannya ke program lanjutan di tahun anggaran 2018,” tambahnya. “Insya Allah akan segera terealisasi kalau tanahnya tidak bermasalah,” tegasnya.

Ditambahkan Rahmad Yuhendra, untuk pengamanan dua sekolah dan perkampungan tersebut, setidaknya ada 350 meter alur sungai yang harus dinormalisasi. “Harus dibangun tanggul dengan perkuatan permanen,” jelasnya. “Setidaknya kita butuh anggaran Rp6 miliar-an,” tambahnya.

Rahmad Yuhendra yang akrab disapa Eeng itu berjanji akan berupaya memasukan program lanjutan normalisasi sungai Batang Pelangai Gadang tersebut pada APBD Sumbar 2018. “Normalisasi sungai Batang Pelangai Gadang ini sudah masuk program strategis Dinas PSDA Sumbar yang akan ditangani secara bertahap,” jelasnya.

Tahun 2016 lalu, lanjut Eeng, pihaknya sudah menormalisasi sungai Batang Pelangai Gadang sepanjang 360 meter dengan anggaran Rp2,9 miliar. “Tahun ini (2017-eed), kita lanjutkan lagi dengan anggaran Rp2,5 miliar,” ujarnya. “Insya Allah tahun depan (2018-red), kita perioritaskan untuk penyelamatan dua sekolah tersebut,” tutupnya.

Novermal Yuska, Tokoh Masyarakat Balaiselasa yang mendampingi Tim Dinas PSDA Sumbar dari Padang, meminta masyarakat Kampung Limau Sundai mensosilisasikan rencana tersebut kepada masyarakat pemilik tanah yang terkena proyek untuk tidak meminta ganti rugi. “Karena pemerintah tidak punya anggaran untuk ganti rugi tanah,” tegasnya.

Novermal Yuska yang juga Pemimpin Redaksi sekaligus pemilik JurnalSumbar.Com itu juga meminta masyarakat untuk membantu kelancaran pelaksanaan proyek nanti. “Masyarakat diminta memberi akses jalan ke lokasi proyek, dan ikut memperlancar pelaksanaannya nanti,” tegasnya. “Jangan sampai nanti proyek ini terkendala karena ada hambatan dari masyarakat,” pungkas tokoh muda yang akrab disapa Epi itu. [Edi Suandi]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here