Di Tengah Kelesuan Ekonomi, Bupati Hendrajoni Berhasil Tekan Angka Kemiskinan

1066
Jefri Hidayat, wartawan RMOL tinggal Dharmasraya, Sumatera Barat.

Kelesuan ekonomi yang mendera Indonesia sepertinya tidak berdampak pada kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Buktinya, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Pessel, jumlah penduduk miskin di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu turun sekitar 2.227 jiwa. Dari sebelumnya berjumlah 38.130 pada tahun 2015 turun menjadi 35.860 ribu jiwa pada tahun 2016.

Secara persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 8,46 persen pada tahun 2015 menjadi 7,92 persen pada tahun 2016 atau turun sekitar 0,54 persen.

Pendapatan perkapita Pessel menurut catatan BPS juga mengalami peningkatan dari Rp.333.243,- per kapita per bulan pada tahun 2015 naik sebesar Rp. 32.985,- per kapita per bulan menjadi Rp. 366.228,- per kapita per bulan atau meningkat sebesar 9,9 persen.

Data di atas menggambarkan bahwa ekonomi dan kesejahteraan di Pesisir Selatan mengalami kemajuan pada satu tahun terakhir, meski ekonomi Indonesia secara umum sedang mengalami perlambatan.

Kondisi tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Hendrajoni yang mampu menekan laju kemiskinan yang mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak dilantik menjadi bupati Pesisir Selatan pada Februari 2016 lalu, Hendrajoni langsung melakukan gebrakan dan fokus untuk memacu perkonomian Pessel.

Letak geografis Pessel yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera yang notabene bukanlah jalur perdagangan yang startegis, membuat daerah tersebut sedikit mengalami ketertinggalan dibandingkan dari daerah lain. Ditambah pula, Pessel tidak berada di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang merupakan jalur tranportasi yang ckup padat dilalui kendaraan.

Satu tahun terakhir, Pessel mengalami kemajuan yang pesat, terutama pada sektor pariwisata. Hanya sektor itu yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.

Untuk itulah Pemda Pessel dibawah kepemimpinan Hendrajoni giat melakukan promosi di berbagai media. Baik media cetak, elektronik maupun media social bahkan di Pessel satu tahun belakangan ini sering diadakan berbagai festival agar wisatawan melirik Pessel untuk dijadikan sebagai daerah untuk menghabiskan waktu liburan.

Pesisir Selatan punya segala potensi untuk menjadi pemain utama dalam dunia kepariwisataan di Sumatera Barat. Daerah tersebut memilik pantai yang membujur ratusan kilometer dengan pasir putih dan panorama yang indah termasuk Kawsan Wisata Terpadu (Mandeh) yang dijuluki sebagai Raja Ampatnya pulau Sumatera.

Keindahan itu mampu memikat para pelancong sampai daerah tersebut tidak mampu menampung ratusan ribu wisatawan yang menghabiskan musim lebaran tahun ini.

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah tersebut otomatis membuat ekonomi masyarakat setempat mengalami pengingkatan. Hotel dan penginapan mulai menjamur di daerah tersebut. Warung-warung bermunculan dan siap menyambut kedatangan para pelancong.

Di bidang lain, sang Istri, Lisda Rawdha ikut membantu pekerjaan suami guna menekan angka kemiskinan yang masih terbilang tinggi itu. Mantan pramugari Garuda itu aktif di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat termasuk pendidikan dan kesehatan.

Berbagai program dia dia lahirkan mulai dari operasi bibir sumbing, santunan kepada anak yatim, memberikan kaki dan tangan palsu kepada penyandang disabilitas hingga melakukan rehablitasi rumah-rumah penduduk yang tidak layak huni.

Dia memenuhi kebutuhan program yang dia lakukan tersebut, Lisda pun menggandeng pihak ketiga dengan mencari donatur, lembaga swadaya baik dalam dan luar negeri. Berkat kegigihan Lisda, Saleema Foundation, LSM yang bermukim di Texas bersedia membantu Pessel untuk merehab ratusan rumah penduduk miskin. Rencananya bulan September ini program tersebut akan dimulai.

Kebijakan Hendrajoni dan upaya sang ketua PKK itulah yang membuat angka kemiskinan di Pessel turun hingga 2 ribuan jiwa. Angka tersebut termasuk tertinggi di Sumatera Barat yang rata-rata hanya mampu menekan kemiskinan dibawah 2 ribu jiwa kecuali kabupaten Solok. Penulis: Jefri Hidayat, wartawan RMOL di Dharmasraya, Sumatera Barat. (Sumber : https://pesselkab.bps.go.id/index.php)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here