Guru Era Globalisai Dituntut Pahami Model Pembelajaran Kolaborasi

678

JURNAL SUMBAR | Padang – Penyiapan anak didik untuk dapat hidup layak di masa depan, suatu masa yang tidak mesti sama bahkan cenderung berbeda dengan masa kini. Para guru mesti melibatkan partisipasi aktif para siswanya dan selain sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan guru itu evaluator peserta didik yang efektif.

Rektor Universitas Negeri Padang, Prof Ganefri, PhD menyebutkan bahwa dampak globalisasi akan membawa perubahan yang mencakup hampir semua aspek kehidupan, termasuk bidang teknologi, sosial, dan pendidikan.

Menurutnya kurang tersedianya fasilitas pendidikan yang menunjang Proses Belajar dan Mengajar (PBM), mengakbibatkan PBM berjalan kurang efektif dan cenderung penyampaian materi bahan ajar dari guru tidak berkembang dengan semestinya, yaitu dengan strategi pembelajarn yang inovati, bervariasi dalam alat dan media, namun cenderung monoton.

“Model pembelajaran para guru harus banyak belajar mengenal peralatan serba digital yang ada sehingga melek teknologi dan bisa merangkul murid – muridnya. Gap yang menjadi jurang pemisah antara murid dan guru di bidang teknologi jangan sampai membatasi kegiatan belajar mengajar dikelas, jadi model pembelajaran yang kolaborativ mesti dikuasai para guru sekarang,” kata Ganefri dalam Oreientasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Gelombang ke-2 di Aula Prof Kamaluddin Lt4 Fakultas Ekonomi UNP, Kamis (27/9).

Ganefri menambahkan di dunia pendidikan, globalisasi akan mendatangkan kemajuan yang sangat cepat, yakni munculnya beragam sumber belajar dan merebaknya media massa, khususnya internet dan media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Hasilnya, para siswa bisa menguasai pengetahuan yang belum dikuasai oleh guru.

Ia berharap para guru masa kini tetap memberikan pengaruh-pengaruh pendidikan yang mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri, kesabaran, rasa tanggung jawab, solidaritas sosial, memelihara lingkungan baik sosial maupun fisik, hormat kepada orang tua, dan rasa keberagamaan yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketua LP3M UNP, Dr Edwin Musdi menyebutkan selesainya proses pembelajaran melalui daring bagi peserta PPG dalam jabatan gelombang ke-2 untuk rayon UNP yang berjumlah 345 orang dilanjutkan dengan pelaksanaan pemebelajaran tatap muka, Praktek Pengalaman Lapangan, Uji Kinerja dan diakhiri dengan uji pengetahuan pada 1-2 Desember.

“Program sertifikasi guru dalam jabatan ini saat ini diselenggarakan oleh Dirjen Guru dan Tendik Kemendikbud berpedoman pada PP No 24 yang dilaksanakan LPTK UNP,” jelas Edwin.

Sementara itu, Ketua Pelaksana PPG dalam jabatan gelombang ke-2, Dr Waskito melaporkan dari 345 orang guru yang mengikuti sertfikasi guru ini terdiri dari dari guru Bahasa Ingris, Otomatif, teknik mesin, Bimbingan Konseling, PGSD dan Perhotelan.

Turut hadir dalam orientasi PPG dalam jabatan gelombang ke-2, Wakil Rektor 1, Prof Yunia Wardi, WR3, Prof Ardipal dan WR4, Prof Syahrial Bakhtiar dan para dekan selingkungan UNP. (Humas UNP/Agusmardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here