Lisda Hendrajoni, Bundo Kanduang Rang Pasisie

Oleh: Yuharzi Yunus

870

Orang baru akan memulai, dia sudah lama melaksanakan. Istilah ini cocok diberikan kepada Lisda Hendrajoni istri -Bupati Pesisir Selatan yang pada saat kini dia ikut nyaleg dengan nomor urut 3 partai Nasdem.

Sebut saja dalam membantu tugas suaminya, wanita cantik mantan air cru/Pramugari pesawat kepresidenan ini, apa yang dikerjakan sering melebihi kemampuannya serta menguras waktu yang harus dia nikmati sebagai seorang istri Bupati.

Sibuk banget…, karena boleh dibilang hari harinya tak ada waktu untuk bersantai, bahkan untuk tidurpun kadang kadang terpaksa harus di mobil dalam perjalan sehabis berkegiatan diluar rumah.

Seabrak kegiatan sebagai pengurus diberbagai organisasi, ketua TP-PKK Pesisir Selatan dijalani dengan tekun dan sabar, malah sering waktu yang seharusnya dapat digunakan bersama keluarga, bersantai dengan putra putri dan suami, tersita akibat banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan. Waktu yang super sibuk itupun masih ditambah lagi dengan mengikuti kuliah program doktoral di UNP Padang.

“Dibilang cape kadang kadang saja, sebab seberat apapun sebuah kegiatan dilaksanakan dengan iklas dan batin senang, pasti tak akan timbul kebosanan,” kata salah seorang Pembina SMSI sebuah organisasi media Online di Sumbar ini.

Insya Allah, tak lama lagi paling dua atau 4 semesteran kandidat doktor bidang pendidikan luar sekolah ini, akan berhadapan dengan tim penguji mempertahankan disertasi sehingga dia berhak menyandang gelar Doktor dan gelar akademis itu bertambah dipangkal namanya menjadi Dr H Lisda Hendrajoni SE.,M.MTr

Tidak ada kata menyerah bagi Lisda, setiap pekerjaaan yang dia kerjakan harus bisa memberikan manfaatnya nyata bagi warga suaminya.

Seperti program Bedah Rumah yang digulirkan Pemda Pesiar Selatan, sebuah progam yang hanya ada saat Bupati Pesisir Selatan dijabat oleh suaminya Hendrajoni Dt Bandobasou. Lisda mencoba dengan tangan dingin ikut membantu menggerakkan potensi yang ada di Pesisir Selatan.

Tak puas dengan progres yang dicapai hanya mengandalkan potensi lokal yang ada, berkat pergaulannya yang luas, Lisda kemudian mencoba menjalin kemitraan dengan lembaga/yayasan yang bergerak di bidang sosial dan amal dari Kanada.

Hari ini Selasa (18/9) dan pagi ini, wanita cantik mami dari 4 putra putrinya ini kepada Pilarbangsanews.com menyebutkan bahwa ada kegiatan bedah rumah untuk 4 orang anak yang tak beribu di Sungai Lundang Tarusan.

Ke empat anak yatim ini, masing masing bernama Ananda (16 th), Nabila kelas 6 SD, Bela kelas IV SD dan yang bungsu Smuel (4 th)

Drama kehidupan ke 4 anak yang tak beribu di Sungai Lundang ini beberapa hari lalu ditayangkan di salah satu TV swasta nasional.

Mereka 5 tahun yang lalu saat usia Ananda berumur 11 tahun, ayah dan ibu bercerai, tak lama setelah bercerai, ibu mereka sakit dan kemudian meninggal dunia.

Diusia 12 tahun Ananda seorang gadis kecil harus rela tidak melanjutkan pendidikan ke bangku SMP, tanggung jawab keluarga merawat dan membiayai adik adik sepenuhnya harus menjadi tanggungan Ananda.

Apa saja pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dikerjakan Ananda, bahkan menyabit rumput untuk makanan ternak, dia mampu mengerjakan. Rumput yang disabit dijual hasilnya dibelikan beras serta keperluan lainnya.

Tidak setiap hari menyabit itu bisa dikerjakan, karena orang butuh rumput untuk makanan ternaknya tidak saban hari pula.

Penderitaan kehidupan terasa miris, telah ditanggung oleh Ananda sejak 5 tahun lalu yaitu sejak ayahnya pergi bercerai dan meninggalkan ibu mereka.

Ketua TP-PKK Pessel Lisda Hendrajoni, mendapat informasi terkait drama kehidupan yang dialami warga suaminya, sepakan yang lalu mencoba berkunjung ke rumah Ananda dan adik adiknya.

Saat itu muncul keinginan bagi Lisda membawa anak anak ini ke rumah dinas Bupati, tidur dirumah dinas Bupati Pessel.

“Ambo bawa mereka, supayo mereka punya pengalaman makan bersama Bupati yang terpenting mereka merasakan tinggal bersama keluarga yang mencoba memperhatikan nasib mereka ,” kata Lisda.

Satu malam ke 4 anak tak beribu dan ayahnya pergi nikah lagi ini, nginap di rumah Bupati Pesisir Selatan. Mereka makan satu meja dengan keluarga Bupati Hendrajoni. Pengalaman itu bisa mereka rasakan berkat mulianya hati seorang Lisda….

Lantas apa pesan yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini?

Terkait Lisda Hendrajoni nyaleg duduk di Senayan?

Kalau warga Pesisir Selatan dan Dapilnya tidak mencablos fotonya nanti dalam pemilu, RUGI GADANG…, SEBAB DIALAH SATU-SATUNYA CALON ANGGOTA LEGISLATIF approachnya mengungguli calon lainnya, jau jauh hari telah memberikan pengabadian yang nyata untuk membangun Pesisir Selatan….

Tidak hanya pantas duduk sebagai anggota legislatif tapi Lisda Hendrajoni juga layak dijuluki sebagai Bundo Kanduang bagi anak anak muda di Pesisir Selatan… (Penulis adalah wartawan senior di Pesisir Selatan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here