Polres Sawahlunto Gelar Apel Pasukan Gabungan Operasi Mantap Brata 2018

1001

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kapolres Sawahlunto, AKBP Zamroni Wibowo, SIK, pimpin apel gelar pasukan operasi gabungan Mantap Brata menjelang Pemilu 2019 dihalaman Mapolres Sawahlunto.

Apel pasukan operasi gabungan Mantap Brata yang dipimpin Kapolres Sawahlunto, AKBP Zamroni Wibowo Amir, SIK itu, juga dikuti penyelenggara Pemilu Kota Sawahlunto, dan Panwas Pemilu.

“Dalam apel ini kita melibatkan personil Polri, TNI, Dishub, Damkar, Satpol PP dan instansi terkait lainnya juga ikut apel. Setidaknya ada sebanyak 300 personil gabungan yang ikut apel pada gelar pasukan operasi Mantap Brata 2018 ini,” ucap Kapolres Sawahlunto Zamroni.

Selain itu, apel tersebut juga diikuti
wakapolres para PJU, kasat dan para kapolsek dilingkungan Polres Sawahlunto juga hadir.

Sebelum membacakan sambutan dan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Prof.H.M.Tito Karnavian, PhD, Kapolres Sawahlunto, AKBP Zamroni Wibowo, SIK, memeriksa pasukan.

“Kita melaksanakan apel gelar pasukan operasi kepolisian terpusat dengan nama sandi ‘Mantap Brata 2018’, yang mengamankan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, yang sudah dimulai dengan memasuki tahapan-tahapan penting,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam amanat tertulisnya disampaikan Kapolres Sawahlunto, AKBP Zamroni Wibowo, SIK.

Kapolri menerangkan, bahwa kondisi kerawanan saat masa pemilu bisa terjadi di tingkat nasional ataupun daerah. Sementara di tingkat nasional kerawanan terjadi karena agenda pemilihan presiden (Pilpres), di tingkat daerah kerawanan terjadi karena pemilihan anggota legislatif (Pileg).

“Kerawanannya bisa terjadi di tingkat nasional, bahkan tingkat daerah, khususnya di daerah masing-masing, di mana anggota legislatif bertarung, berkompetisi dengan anggota calon anggota legislatif lainnya,” jelas Jenderal Tito.

Dijelaskan Kapolri, undang-undang yang mengamanatkan sistem electoral threshold akan memacu tiap parpol berupaya maksimal memenangkan para calon anggota legislatifnya.

“Apalagi dengan adanya electoral threshold yang diamanatkan undang-undang, bahwa partai yang tidak bisa mencapai jumlah anggota legislatif DPR RI 4%, partainya akan dibubarkan (tidak masuk DPR, red),” jelas dia.

“Oleh karena itu, akan memacu dan memicu partai-partai untuk bekerja maksimal semua mungkin akan all-outuntuk menembus 4% jumlah anggota legislatif yang ada di Senayan,”papar jenderal polisi bintang empat itu.

Kapolri menuturkan, kondisi kerawanan pemilu perlu diwaspadai. Karena itu, Operasi Mantap Brata 2018 diselenggarakan selama 397 hari.

“Keadaan ini perlu kita waspadai bersama. Oleh karena itu, kepolisian menggelar operasi Mantap Brata 2018, meskipun berlanjut ke 2019, yang berlangsung selama 397 hari, dimulai hari Kamis, 20 September sampai dengan 397 hari ke depan,” ujar kapolri.

“Kita perkirakan Oktober kalau terjadi pemungutan suara ulang, misalnya, atau yang lain di wilayah. Itu berakhir, tuntasnya diperkirakan sampai dengan pelantikan tanggal 20 Oktober,” imbuh Tito.

Dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2018 tersebut, Kapolres Sawahlunto, AKBP Zamroni Wibowo, SIK, juga memeriksa pasukan dan kesiapan personil. Kegiatan tersebut ditandai dengan pemasangan pita.

“Kami Polres Sawahlunto siap siaga amankan Pemilu damai di Kota Sawahlunto dan siap saling bersinerji agar tercipta Pemilu damai,”kata kapolres AKBP Zamroni pada awak media, Rabu (19/9/2018) melalui telepon selularnya. Saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here