Buktikan Pewaris Tahta, Keluarga Kerajaan Naning Malaysia Kunjungi Pagaruyung

Jurnal Sumbar

JURNALSUMBAR | Batusangkar – Untuk mencari keabsahan dan kebenaran kerajaannya, keluarga Kerajaan Naning, Melaka, Malaysia mengunjungi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Wilayah Sumbar, Riau dan Kepri di Pagaruyung, untuk menelusuri keabsahan nilai-nilai budaya langsung Kerajaan Pagaruyung.

Adalah YAM Dato Paduka Undang Naning, Mohamed Nazri Shah Bin YAM Dato Undang Naning ke-20 Haji Mohd Salleh selaku pengasas utama dan pengurus lembaga pemegang amanah yayasan Naning bersama istri YM Datin Paduka Siti Noor, mertuanya YM Dato Setia Mohd Nazir dan YM Datin Setia Fatimah disambut Kepala BPCB Nurmatias, Jumat pekan lalu.

Ketika itu, YAM Dato Paduka M Nazri Shah menyampaikan tujuannya kepada Nurmatias akan menelusuri dan mohon agar BPCB bersedia melakukan penelitian terhadap keberadaan kerajaan Naning di Malaysia serta pewarisnya.

PERANTAU SIJUNJUNG

Diakui YAM Dato Paduka M Nazri Shah Kerajaan Naning kini terpecah-pecah jadi tiga kelompok yang mengaku sebagai pewaris kerajaan Naning, yakni Raja Naning 20, 19 dan raja Naning 21.Untuk itu YAM Dato Paduka M Nazri Shah ingin diluruskan, siapa sebenarnya pewaris sebenarnya.

“Kita tidak ingin terjadi pro-kontra di masyarakat Naning sehingga menimbulkan perpecahan yang lebih luas. Saya sebagai pewaris raja bersedia untuk tidak menjabat raja jika hasil penelitian BPCB nanti menunjukkan pewaris bukan jatuh pada tangan saya, namun jika penelitian membuktikan saya sebagai pewaris sebenarnya, tentu amanah itu akan saya jalankan sebaik-baiknya untuk melestarikan budaya dan kerukunan masyarakat Naning,” tutur YAM Dato Paduka Undang Naning, Mohamed Nazri Shah.

Dikatakannya, BPCB sebagai instansi berwenang resmi yang kompeten, tentu akan dapat membuktikan secara nyata melalui penelitiannya. Kita menginginkan terbentuk kebenaran sesungguhnnya agar tidak membingungkan masyarakat sehingga kerajaan pun tercipta kewibawaannya ” kata Mohamed Nazri Shah.                                                                                              Seterusnya Kepala BPCB Wilayah Sumbar, Riau dan Kepri, Nurmatias menyebutkan pihaknya bisa melakukan kerjasama penelitian dan menempatkan sesuatu pada tempat seharusnya. “Dalam hal ini kita dipemerintah tidak boleh menyimpan-nyimpan harus terbuka. Pagaruyung sekarang terasa kecil, beda dengan Pagaruyung dulu wilayahnya luas dan sampai ke Malaysia termasuk kerajaan Naning ini,” sebut Nurmatias.
Dilihat dari sejarah kerajaan Naning, sudah ada sejak abad ke XV, saat itu Datuk Parpatiah Nan Sabatang dari Pagaruyung pergi ke tanah Melayu di Melaka, sehingga membangun keberadaban dan terbentuk kerajaan Naning saat itu, hal ini karena terjadi konflik perbedaan pemikiran di tanah Minang, secara garis besar terdapat lima konflik besar yang menghasilan pemikiran bagus kala itu, ucap Nurmatias.

Keluarga kerajaan Naning juga telah mengunjung Dinas Koperindag dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar, Nazri bersama rombongan langsung disambut Kepala Dinas Koperindag Marwan ditempat terpisah juga kepala Dinas Parpora Abdul Hakim. Kunjungannya juga untuk menjalin kerjasama perdagangan dan pariwisata antara kedua Kerajaan Naning dan Tanah Datar.
Kepala Dinas Parpora Abdul Hakim hanya mengharapkan Kerajaan Naning dapat mengundang Disparpora menggelar kegiatan kesenian, kebudayaan, pernigaan dan berbagai bidang. (habede)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.