Kinerja BUMN, Buruk, Said Didu: Jika Rejim Ini Dilanjutkan, Nasib BUMN akan Semakin Buruk

1020

JURNAL SUMBAR | Jakarta – Ditemui selepas memberikan paparan dalam Diskusi Publik bertajuk “Jejak-Jejak Kebohongan Jokowi ?”, yang digelar di kawasan Menteng Jakarta, Selasa siang (22/1), Said Didu mengatakan sangat prihatin dengan kinerja BUMN yang semakin memburuk di era pemerintahan sekarang.

“Pola yang dilakukan Pemerintah sekarang ini seperti menyembunyikan sampah dibawah karpet. BUMN Konstruksi menerbitkan obligasi terbatas dan dijual kepada BUMN yang sehat. BUMN-BUMN tersebut seakan “dipaksa” untuk membiayai dimana pembiayaan itu harusnya berasal dari APBN. Hal ini jelas melanggar pasal 66 UU BUMN. Akibatnya seperti kita lihat Pertamina, PLN dan BUMN Konstruksi menjadi pusat hutang terbesar”, ungkapnya.

Menurut perkiraan Said Didu, mantan Sekretaris Kementrian BUMN ini, ada masalah dalam pembuatan laporan Kinerja Keuangan BUMN sehingga Kementrian BUMN belum juga merilis laporan Kinerja Keuangan BUMN sampai sekarang, tambahnya, dimana biasanya hal ini selalu dilakukan pada akhir Desember ataupun awal Januari.

Sehubungan dengan Pemilihan Presiden yang akan digelar 17 April mendatang, Said Didu juga mengkhawatirkan bahwa siapapun yang akan memimpin Indonesia akan menghadapi persoalan yang sangat berat dalam hal penyehatan BUMN yang mempunyai kinerja buruk.

“Namun jika tidak terjadi perubahan kekuasaan, saya sangat was-was dengan pola seperti yang dipakai sekarang yakni BUMN dipakai sebagai alat pencitraan politik. Nasib BUMN akan lebih buruk lagi”, tegasnya. thomas anderson

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here