JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Usai mengamuk dilahan kebun warga Lubukrarok, kini si “galumbai” kembali membara di kediaman warga Jorong Pasar, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Satu unit rumah permanen ukuran 12 × 8 Meter milik Sudirman, 64 tahun yang merupakan pensiunan PNS itu ludes terbakar termasuk seluruh isi rumah tak bisa terselamatkan.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Jumat (4/1/2019) sekitar pukul 08.30 WIB persisnya di tepi jalan lintas sumatera (Jalinsum) daerah setempat. Selain memamah rumah permanen itu, si galumbai juga menghaguskan satu unit sepeda motor tanpa plat nomor merk Suzuki Smash dan satu unit becak motor merk Viar dengan nomor Polisi BA 2177 KN juga hangus terbakar.
“Pada saat kejadian yang ada dirumah hanya anak korban bernama Emilia Dirda Putri, 27 tahun. Ia mendapat informasi dari anaknya Lupi, 5 tahun mengatakan bahwa adiknya Pia, 3 tahun ketakutan ada api berada di kamar orangtua Emilia. Ketika dilihat ke kamar, ternyata spring bed didalam kamar orangtuanya sudah dalam keadaan terbakar. Seketika Emilia langsung mengevakuasi ketiga orang anaknya kerumah saudaranya yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran,”terang Kapolsek Tanjung Gadang, Iptu Zamrinaldi, SH pada awak media via WhatsAppnya, Jumat (4/1/2019) siang.
Polsek Tanjung Gadang mendapat Informasi tersebut melalui Wali Nagari Tanjung Gadang dan langsung menghubungi Unit Pemadam Kebakaran yang berada di Bukit Sebelah dan BPBD Kabupaten Sijunjung. Polsek Tanjung Gadang bersama sama masyarakat sekitar berupaya memadamkan api seadanya sambil menunggu mobil Pemadam Kebakaran dan mengatur arus lalulintas disekitar lokasi.
Baru pada pukul 08.43 WIB mobil Pemadam Kebakaran datang kelokasi dan kemudian melakukan upaya pemadaman api. “Sekitar pukul 09.30 WIB pemadam kebakaran dari Kabupaten Sijunjung datang dan melakukan pemadaman sisa sisa kebakaran,” terang kapolsek.
Diduga sumber api berasal dari obat nyamuk yang dibakar dibawa spring bed. Akibat kebakaran tersebut korban diperkirakan mengalami kerugian material kisaran Rp150 juta. saptarius
