Rebut Piala Adipura, Kadis Perkim LH Bahas APBD P Geopark dan Dampak Lingkungannya

Jurnal Sumbar

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Pasca dilantik menjabat Kadis Perkim LH Sijunjung, oleh Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, pada Jumat (8/3/2019), Riky Mainaldi Neri langsung menggelar rapat bersama Kabid dan Kasi nya.

Rapat yang membahas terkait APBD P Geopark dan Dampak Lingkungannya itu dilaksanakan di ruang kerja Kadis Perkim LH.

Selain membahas soal APBD P Geopark dan Dampak Lingkungannya “Kabinet” Kerja Bupati Yuswir Arifin tersebut juga membahas soal TPA dan Bank Sampah untuk merebut piala Adipura.

“Kita harus saling bersinergi, terutama terkait penataan dan pengelolaan Geokpark. Kita harus berkomitmen untuk mensukseskan program Geopark dan untuk meraih Adipura,”kata mantan Kadis Nakertrans yang dikenal sukses dengan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi di Padangtarok itu.

Untuk merebut kota Adipura tersebut banyak hal yang harus dibenahi. “Yang kita harus benahi terkait yang berhubungan dengan TPA dan Bank Sampah dan ini berkait dengan penilaian Adipura. Kita harus bertekad untuk raih piala Adipura dan piala Adiwiyata (sekolah sehat),” tambah Riky lagi.

PERANTAU SIJUNJUNG

Disebutkan Riky, penilaian penganugerahan Adipura itu kompleks. “Aspek yang dinilai tidak hanya mengenai lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan pemberdayaan masyarakat yang menekankan tata kelola pemerintahan daerah yang baik. Performa daerah juga dilihat berdasarkan kemampuan mereka mengintegrasikan aspek pembangunan berkelanjutan. Bahkan konsep rebranding dilihat dari fungsi lingkungan yang lebih luas. Tidak hanya nilai administratif secara fungsional dan urban area, tapi juga cakupan good enviromental governance keseluruhan, nah untuk ayo kita saling bersinergi, kerja dan kerja,” pinta Riky.

Meski begitu, kata Riky, kriteria dan indikator utama pada program Adipura, yakni pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau oleh pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat. Penambahan beberapa indikator yang digunakan, di antaranya penilaian terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta pengelolaan pertambangan berwawasan lingkungan.

“Tentu saja penilaian yang lebih ketat akan melahirkan kota dengan kualitas lingkungan terbaik dan perlu adanya Tim Work,”tambah Kadis Perkim LH Sijunjung itu.

Bahkan Riky juga berharap, dengan standar penghargaan yang kian selektif, akan lahir kota sehat dalam arti menyeluruh, kondusif, dan menarik. Di samping itu, itu juga memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni trade, tourism,  dan investment (TTI) berbasis pengelolaan lingkungan hidup.

Untuk meraih Adipura tahun tersebut, Riky juga mengajak peran aktif masyarakat untuk memberi masukan dan saran. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi. “Bersama kita bisa, ayok kita kerja dan kerja dan menjadi Tim Work yang baik untuk kemajuan Sijunjung,” jelas Riky. saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.