Terkait Gizi Buruk dan Rubela Menimpa Murid SDN 1 Sumpurkudus, Ini Jawaban Kadis Kesehatan

1228

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, Drg Ezwandra, MSc, membantah terkait dugaan bocah malang bernama Yudhatul Hikmah,8 tahun, murid kelas 2, SDN 1 Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, akibat imunisasi Rubela.

Bahkan kata Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, Drg Ezwandra, MSc, membantah, bahwa pihaknya tidak pernah melalukan penyuntikan duakali.

“Bisa saja sebelumnya si anak ngomong ke bapaknya ia sudah suntik saat pertama penyuntikan. Padahal dari data sekolah dan Pukesmas ia belum disuntik,”kata Kadis Kesehatan Sijunjung, Drg Ezwandra, MSc, didampingi Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sijunjung, Azmardan pada wartawan, Jumat (1/3/2019) membantah.

Terkait apa penyebab bocah malang bernama Yudhatul Hikmah,8 tahun, murid kelas 2, SDN 1 Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat terkena penyakit apa, Ezwandra pun tak bisa menjelaskan.

“Kita tunggu hasil survei dan audit medis dari pihak RSUP M Djamil dulu. Kalau kita belum bisa menjelaskan soal apa. Sebab itu ranah dari pihak rumah sakit (analisa rumah sakit),”jelas Ezwandra diamini Azmardan.

Bocah malang bernama Yudhatul Hikmah,8 tahun, murid kelas 2, SDN 1 Sumpurkudus itu, sekitar pukul 02.00 WIB Jumat (1/3/2019) dini hari mendapat perawatan di RSUP DR M Djamil Padang.

Bocah malang yang diduga sejak empat bulan terakhir terbaring sakit akibat dugaan terserang komplikasi penyakit gizi buruk dan dugaan akibat suntikan imuniaasi Rubela, Jumat (1/3/2019) dini hari sudah masuk ke RSUP DR M Djamil. Ia dirawat bangsal anak ruang kronis.

“Alhamdallah jam 2 alah di ruangan pak
Lamonyo tadi malam menunggu hasil ronsen dan prosedur administrasi. Kini Yuda alah di bangsal anak ruang kronis akut lantai 3 pak. In sha Allah BPJS Yuda nanti sudah ada makasih pak,”ujar Pama keluarga korban lewat massanggernya pada awak media, Jumat (1/3/2019).

Saat ini anak pertama dari dua bersaudara buah hati Eki Yuhendra,32 tahun dan Yuli Mardona,30 tahun itu terbaring di RSUP DR M Djamil Padang. Sebelum dilarikan ke RSUP DR M Djamil ia sempat dirawat di RSUD Sijunjung, namun hasilnya tak ada perobahan dan tak sembuh.

“Dari diagnosa pihak RSUD Sijunjung saat itu anak saya menderita penyakit gizi buruk, kanker, usus tajapik, TBC Lambung dan penyakit lainnya. Saat itu pihak rumah sakit menawarkan untuk operasi tapi kami tak setuju dan langsung kami bawa pulang,”ucap Eki Yuhendra,32 tahun, yang berprofesi sebagai penjaga sekolah di SDN 1 Sumpurkudus itu pada awak media, Kamis (28/2/2019) malam via telepon selularnya yang saat itu berada di Padang.

Tapi, kata Eki Yuhendra, sakit yang diderita anaknya itu berawal dari suntikan Imunisasi Rubela. “Pada imunisasi suntik Rubela pertama anak saya sudah selesai disuntik dan saat itu aman-aman saja. Disaat Imuniasi suntik kedua malah anak saya dipaksa suntik, padahal kami sudah bilang sudah disuntik. Namun pihak sekolah dan puskesmas ngotot saja memberikan suntikan. Dan sejak itu pula kondisi tubuh anak kami tidak lagi stabil dan sering sakit-sakitan hingga kondisi seperti ini,”keluh Eki Yuhendra, menggendong bocah malang itu.

“Lihatlah, yang ada hanya kulit pembalut tulang dan perut pun membuncit. Yang kami sesali tak adanya rasa tanggungjawab pihak sekolah dan pihak puskesmas saat kami pertanyakan soal sakit yang diderita anak kami pasca di imunisaai suntuk Rubela ketika itu,”jelas suami dari Yuli Mardona itu berkisah.

Tak puas hasil diagnosa RSUD Sijunjung, lalu Eki Yuhendra dan istrinya membawa bocah malang itu menuju Padang.

Disebutkan Eki Yuhendra, jika hasil pemeriksaan RSUP M Djamil nantinya ada dugaan akibat imuniasi suntik Rubela berlebihan (duakali-red), pihaknya akan berupaya menempuh cara lain. “Jika akibat imuniasi suntik Rubela berlebihan kami pun tak akan sungkan-sungkan untuk menuntut pihak yang bertanggungjawab,”tegas Eki Yuhendra.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung, Ramler,SH,MM, sempat kaget mendengar informasi itu. “Baru ini saya dapat informasi nanti akan segera kita cek,”ucap Ramler berjanji akan menelusuri informasi Yudhatul Hikmah,8 tahun, murid kelas 2, SDN 1 Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada awak media Kamis (28/2/2019) malam via telepon selularnya. saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here