Alumni UNP Bertambah 938, 10 Lulusan Terbaik Diapresiasi Rektor Ganefri

1072

JURNAL SUMBAR | Padang — Universitas Negeri Padang menggelar Wisuda Ke-115, Minggu (23/6) menghadirkan judul pidato Rektor Prof Ganefri, phD, “Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Milineal yang Unggul di Era Revolusi Industri 4.0”. Wisuda kali ini tidak hanya mewisuda 938 orang sarjana D3, D4, S1, Profesi Konselor dan S2 dan S3 tapi juga mengapresiasi 10 lulusan terbaik untuk tampil pertama menerima piagam penghargaan.

Mereka yang 10 lulusan terbaik itu seperti yang dicatatkan Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan (BAK), Yushamdi adalah Dr Asrizal (Ilmu Pendidikan) IPK 3,90 dengan Yudisium sangat memuaskan, berikutnya dengan yudisium dengan pujian (IPK, 3,80)adalah Anngia Putri (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Fatijah (Pendidikan Seni Rupa), Tabah Rizki SE (Akutansi), Ela Yuspita (Manajamen Perhotelan), Putri Permatasari (Pendidikan Kimia), Anggri S.Or (Ilmu Keolahragaan), Dwi Wulandari, S.Pd (Administrasi Pendidikan), Irensia Purnama Sari (Pendidikan Teknik Bangunan) dan Herlinda Novita Wardani (Ilmu Administrasi Negera).

Rektor UNP, Prof Ganefri, dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada wisudawan kali ini, terlebih kepada wisudawan terbaik. Ia berharap wisudawan bisa mengamalkan ilmu dengan baik dan berguna di dunia pekerjaan atau di tengah masyarakat.

Pada kesempatan itu, Prof Ganefri juga menyebutkan berkembangnya era Revolusi Industri akan berpotensi menurunkan kualitas pendidikan dan sosial budaya di negeri ini. Karena itu. kaum millenial sangat mempunyai peranan penting dalam Revolusi Industri 4.0. “Generasi milenial merupakan nahkoda bangsa yang harus siap menghadapi terjangan arus akibat Revolusi Industri 4.0 serta siap berinovasi demi mewujudkan “Indonesia Emas”. Kreativitas dan kontribusi generasi milenial dalam dunia pendidikan dan sosial budaya menjadi hal yang sangat krusial atau penting. Sebab mereka adalah generasi yang akan mewarisi bangsa ini dengan mengoptimalkan peran pemuda demi kemajuan bangsa di era persaingan global yang semakin memanas.

Dikatakannya, memasuki era Revolusi Industri 4.0, mahasiswa tidak cukup hanya bermodalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi. Kecerdasan emosional menjadi hal yang tidak kalah penting untuk menyongsong zaman serba cepat dan digital ini, dengan demikian indikator keunggulan seorang mahasiswa dengan IPK tinggi itu, adalah masa lalu, yang terpenting sekarang di samping IPK tinggi, communication skill, literasi teknologi informasi, kepemimpinan, dan critical thinking. Era Revolusi Industri 4.0 akan mengancam 130 juta generasi milenial di Indonesia.

Dalam kondisi demikian mahasiswa dituntut untuk memiliki kompetensi yang urgensi, yang dikenal dengan istilah ‘Formula 4C’. Pertama, Critical Thinking and Problem Solving, seyogyanya mahasiswa harus mampu, bersikap skeptis dan kritis dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat, Kedua, Creativity and Innovation, yakni kemampuan yang mesti dimiliki mahasiswa berpikir kreatif untuk melahirkan inovasi-inovasi baru, Ketiga, Communication, merupakan kemampuan berkomunikasi dan menguasai teknologi informasi dalam percaturan dan ketatnya persaingan dalam arena globalisasi. Keempat, Collaboration, merupakan kompetensi dalam bekerjasama membangun sebuah kekuatan menghadapi problematika hidup, sehingga mampu bertahan di era Revolusi Industri 4.0.

Menyoal kesiapan SDM unggul menyongsong era Revolusi Industri 4.0, dikatakannya, UNP telah sedang melakukan perubahan kurikulum prodi di lingkungan UNP dalam menghadapi dinamika Revolusi Indutri 4.0 dan semangat enterpreunership. Perubahan kurikulum tersebut diberlakukan pada Semester Juli-Desember tahun 2019, khususnya pada mahasiswa baru angkatan 2019.

Selain itu kebijakan UNP juga menerapkan joint curriculum, joint degree dan double degree, bagi Program Studi yang memiliki Kelas Internasional dan dapat didanai melalui Hibah Kompetisi joint curriculum, pada tahun 2019 UNP telah memiliki 15 prodi yang membuka Kelas Internasional, yang telah disiapkan sejak 2 tahun lalu, 4 Prodi akan divisitasi oleh assesor akreditasi internasional AUN-QA tanggal 22 – 24 Agustus tahun ini, yaitu Prodi S1 Pendidikan Kimia, Pendidikan Teknik Elektro, Manajemen dan Pendidikan Bahasa Inggris, selanjutnya 4 Prodi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Pendidikan Bimbingan dan Konseling berstatus waiting list pada visitasi bulan Juni, 2020.

Di samping itu ada 10 prodi yang juga diusulkan akhir tahun 2019, untuk mendapatkan sertifikat akreditasi dari lembaga akreditasi Internasional ASIIN di Jerman, khususnya dalam bidang ilmu sains dan teknologi, diantaranya; Prodi S1 Pendidikan Fisika, Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Geografi, Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Otomotif, dan Pendidikan Teknik informatika, serta S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Selanjutnya juga dipersiapkan menuju akreditasi internasional, Prodi S3 Ilmu Pendidikan dan S1 Geografi. Total Prodi di UNP yang akan memiliki akreditasi internasional menjadi 20 Prodi di tahun 2020. Hal ini juga didukung oleh 15 kerjasama internasional yang dilakukan oleh UNP dengan perguruan tinggi unggul di luar negeri sampai pertengahan tahun ini.

“Hal itu berguna mewujudkan misi UNP menjadi salah satu kampus yang unggul di Asia Tenggara,” katanya.

Usai prosesi wisuda yang ditandai dengan penyerahan ijazah, seluruh wisudawan itu terdiri dari Diploma 3, 94 orang, S1 dan D4 Kependidikan 443 orang, S1 dan D4 Nonkependidikan 257 orang, Profesi Konselor 25 orang, Magister 139 orang, Doktor 5 orang secara resmi diterima sebagai alumni UNP oleh Ketua Umum DPP Iluni UNP, Alimukhni yang diwakil Sekjen DPP Iluni UNP, Yukon Putra, MSi dengan pembacaan naskah pelantikan. (Humas UNP/Agusmardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here